Site Info

Kamis, 10 November 2011

Paparan Karbon Monoksida Dosis Kecil Punya Efek Bagai Narkoba

img
Jakarta, Karbon monoksida (CO) adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, tapi berbahaya bagi lingkungan dan sangat beracun bagi manusia. Namun dalam dosis kecil, gas yang banyak dihasilkan dari knalpot kendaraan dan generator ini memiliki efek narkotika yang bisa membantu mengatasi stres.

Ilmuwan menjuluki CO sebagai silent killer (pembunuh diam-diam) karena jika dihirup dapat meracuni sistem saraf dan jantung hingga menyebabkan kematian.

Namun Prof Itzhak Schnell dari Departemen Geografi dan Lingkungan Manusia Tel Aviv University telah menemukan bahwa dari gas beracun kadar rendah dapat memiliki efek narkotika yang membantu warga kota mengatasi kebisingan yang dihasilkan lingkungan perkotaan.

Temuan ini menunjukkan bahwa dalam dosis kecil, CO dapat bermanfaat bagi penduduk kota untuk mengatasi stres. Penelitian ini bertujuan mempelajari dampak stres dari lingkungan terhadap manusia.

Prof Schnell dan rekan-rekannya ingin mengetahui bagaimanakah warga perkotaan menghadapi stres dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti meminta 36 orang relawan sehat berusia 20 sampai 40 tahun untuk menghabiskan waktunya selama dua hari di Tel Aviv, kota tersibuk di Israel.

Para relawan diminta melakukan perjalanan melewati rute yang ramai seperti restoran, mall dan pasar dengan menggunakan transportasi umum, kendaraan pribadi atau berjalan kaki. Peneliti lalu memantau dampak dari stres lingkungan yang berbeda: beban termal (panas dan dingin), polusi suara, tingkat karbon monoksida dan beban sosial (dampak dari keramaian).

Peserta kemudian diminta melaporkan sejauh mana tingkat stresnya dilengkapi dengan data dari sensor yang mengukur denyut jantung dan tingkat polutan. Polusi suara ternyata muncul sebagai penyebab stres yang paling mencolok.

Yang paling mengejutkan adalah tingkat CO yang dihirup para peserta selama di kota. Tidak hanya tingkatnya jauh lebih rendah dari perkiraan para peneliti, yaitu sekitar 1-15 bagian per juta (ppm) setiap setengah jam, tapi gas itu tampaknya memiliki efek narkotika. Gas mampu menangkal stres yang disebabkan oleh kebisingan dan kepadatan orang.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa hidup di kota besar tidak memiliki dampak negatif terhadap kesehatan seperti yang diharapkan peneliti. Meskipun peserta penelitian menunjukkan tingkat stres yang meningkat sepanjang hari, CO dapat berfungsi meringankan dan paparannya tidak memiliki efek yang bertahan lama,

0 comments:

Posting Komentar